Minggu, 13 November 2011

KONSEP, PRINSIP DAN PROSEDUR PERANCANGAN INSTRUKSIONAL

Pertemuan  2
Dalam mengawali pembahasan kali ini penulis mencoba untuk menjelaskan beberapa definisi tentang konsep, prinsip dan prosedur yang berkaitan dengan perancangan instruksional.
A. Konsep
Secara umum konsep adalah suatu abstraksi yang menggambarkan ciri-ciri umum sekelompok objek, peristiwa atau fenomena lainnya. Woodruff (dalam Amin, 1987), mendefinisikan konsep sebagai berikut: (1) suatu gagasan/ide yang relatif sempurna dan bermakna, (2) suatu pengertian tentang suatu objek, (3) produk subjektif yang berasal dari cara seseorang membuat pengertian terhadap objek-objek atau benda-benda melalui pengalamannya (setelah melakukan persepsi terhadap objek/benda). Pada tingkat konkrit, konsep merupakan suatu gambaran mental dari beberapa objek atau kejadian yang sesungguhnya. Pada tingkat abstrak dan komplek, konsep merupakan sintesis sejumlah kesimpulan yang telah ditarik dari pengalaman dengan objek atau kejadian tertentu.

B. Prinsip
Prinsip adalah suatu pernyataan fundamental atau kebenaran umum ataupun individual yang disajikan seseorang/kelompok sebagai pedoman untuk berpikir/bertindak. Prinsip desain instruksional yang berhubungan dengan penggunaan teori belajar antara lain :
·      untuk memahami proses belajar
·      mengetahui kondisi dan faktor yang mempengaruhi proses belajar
·      prediksi yang akurat tentang hasil yang diharapkan
·      meningkatkan performa sebagai pengajar yang efektif.

Prinsip desain instruksional (Suparman, 1997) antara lain :
·    Respon-respon baru diulang sebagai akibat dari respon 
·      Perilaku tidak hanya dikontrol oleh akibat dari respon,        tetapi juga  dibawah pengaruh kondisi atau 
    tanda-tanda       yang terdapat di lingkungan peserta didik
·    Perilaku yang ditimbulkan oleh tanda-tanda tertentu akan hilang atau berkurang frekuensinya bila tidak diperkuat dengan akibat yang menyengkan.
·    Belajar yang berbentuk respon terhadap tanda-tanda yang terbatas akan ditransfer kepada situasi lain
·    Belajar menggeneralisasi dan membedakan adalah dasar untuk belajar sesuatu yang kompleks
·    Status mental peserta didik untuk menghadapi pelajaran akan mempengaruhi perhatian dan ketakutan peserta didik selama belajar
·    Kegiatan belajar yang dibagikan menjadi langkah kecil dan disertai umpan balik
·    Kebutuhanmemecahmateri belajar yangkompleks
·    Keterampilan tingkat tinggi sepertiketerampilan memecahkan masalah
·    Belajar cenderungmenjadi cepat dan efisien serta menyenangkan bila peserta didikdiberi informasi bahwa peserta didikenjadi lebihampu dalam keterampilan  memecahkan   masalah
·    Perkembangan dan kecepatan belajar peserta didik bervariasi
·    Dengan persiapan peserta didik dapat mengembangkan kemampuan menorganisasikan kegiatan belajarnya sendiri dan menimbulkan umpan balik.

C. Prosedur Desain Instruksional
Suatu bentuk pembaharuan sistem instruksional dan sistem pendidikan agar prosedur yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat serta perkembangan iptek. Tujuannya adalah meningkatkan produktifitas dan eksistensi proses pembelajaran.
Kegiatan instruksional menggunakan pendekatan sistem pada dasarnya meliputi tahap-tahap mengidentifikasi, mengembangkan, mengevaluasi dan merevisi sebagai berikut :


D.  Pendekatan Sistem Dalam Perancangan Instruksional

Pendekatan sistem merupakan suatu proses untuk mengidentifikasi kebutuhan, memilih masalah, mengidentifikasi syarat pemecahan masalah, memilih cara pemecahan dari berbagai alternatif, mencari metoda dan alat yang dgunakan, melakukan evaluasi dan revisi yang diperlukan agar kebutuhan tesebut dapat tercapai.

Desain instruksional adalah suatu bentuk perencanaan pendidikan dalam ukuran mikro (kelas). Desain instruksional merupakan bagian yang esensial dalam proses belajar mengajar, bahkan lebih dipertegas lagi bahwa desain instruksional adalah jantung dari proses pembelajaran.

Desain instruksional merupakan sebuah upaya meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan pendekatan sistem instruksional. Pendekatan sistem dalam instruksional lebih produktif  untuk semua tujuan instruksional di mana setiap komponen bekerja dan berfungsi untuk mencapai tujuan instruksional. Komponen seperti instruktur, peserta didik, materi, kegiatan instruksional, sistem penyajian materi dan kinerja lingkungan belajar saling berinteraksi dan bekerjasama untuk mewujudkan hasil yang dikehendaki.
Manfaat dan tujuan menggunakan dan mempelajari desain instruksional adalah :
1.   Mampu melihat, mengamati, menganalisis, dan memprediksi program secara keseluruhan.
2.   Dapat mengetahui mengapa suatu mata pelajaran diberikan, apakeuntungan anak didik mempelajari materi pelajaran yang dipilih guru, dan bagaimana mengorganisasikan pengalaman belajar.
3.   Kita dapat melihat apakah proses belajar mengajar cukup efektif dan efisien.
Pihak-pihak yang terkait dalam desain instruksional adalah designer, pengajar, ahli materi dan penilai. Kegiatan-kegiatan pengembangan desain instruksional ada banyak macamnya, dapat disesuaikan dengan tingkat pendidikan, mata pelajaran, dan peserta didik. ***
DAFTAR PUSTAKA
·  Dewi Salma Prawiradilaga. 2008. Prinsip Disain Pembelajaran. Cetakan kedua. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
·     Martinis Yamin. 2008. Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: GP Press.
·   Soeharto. 1988. Disain Instruksional: Sebuah Pendekatan Praktis untuk Pendidikan Tehnologi dan Kejuruan. Jakarta: Debdikbud.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar